HOME
Jum'at, 18 Oktober 2024
Follow:
 
 
BKKBN Riau Kolaborasi dengan TNI dan Baznas untuk Penurunan Stunting

Reporter : Nindi
Sabtu , 28/09/2024 - 23:10:31 WIB

TERKAIT:
   
 
PEKANBARU,Riaukita - Perwakilan BKKBN Riau bekerja sama dengan Korem 031/Wira Bima dan Baznas Riau melakukan kerja sama dalam rangka program TNI Manunggal Air di Aula Danrem 031/Wira Bima, Pekanbaru, Jumat (27/9/2024).

Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia mengatakan, berdasarkan hasil SKI tahun 2023, stunting Provinsi Riau berada di angka 13,6 persen dan termasuk ke dalam tiga provinsi terendah di Indonesia.

Meskipun begitu, tidak boleh lengah karena masih ada keluarga berisiko stunting.

Selain itu dijelaskannya, terdapat 4 faktor penyebab stunting, salah satunya adalah sanitasi tidak layak.

Oleh karena itu pengadaan sumber air bersih melalui program TNI Manunggal Air ini diharapkan bisa berdampak pada percepatan penurunan stunting.

Ditambahkan Mardalena, program TNI Manunggal Air di Bangko tersebut mendapat sambutan dari masyarakat setempat.

Di mana air bornya sudah ngacor dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Masyarakat seperti melihat ada emas jatuh. Sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Sementara itu, Komandan Korem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono mengatakan, Kelurahan Bagan Barat, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir terpilih sebagai lokasi pembuatan sumur telah melewati berbagai pertimbangan sebelumnya.

Dilihat dari segi keperluan masyarakat mengenai air bersih, kondisi geografis dan hidrologis, pembangunan sosial ekonomi dan permintaan ataupun usulan dari masyarakat atau pemerintah daerah.

"Program ini tentu saja berkelanjutan dan tidak hanya di satu tempat ini saja. Tapi juga di tempat lain yang memerlukan air bersih. Makanya, kami melakukan kolaborasi dengan BKKBN Riau dan Baznas Riau. Kami hanya mengerjakan saja, sementara dananya dari Baznas," ujar Danrem lagi.

Danrem Sugiyono mengatakan, latar belakang terlaksananya program TNI AD manunggal air ini dikarenakan krisis air bersih di daerah terpencil.

Di mana banyak wilayah di Indonesia, terutama terpencil dan pedalaman masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih, kondisi geografis yang sulit dan infrastuktur yang minim memperparah masalah ini.

"Keperluan dasar masyarakat air bersih keperluan dasar manusia, tanpa akses yang memadai. Masyarakat menghadapi berbagai masalah kesehatan seperti penyakit yang ditularkan melalui air yang tercemar," kata Danrem.

Selain itu kata Danrem, ketahanan nasional. Di mana penyediaan air bersih di berbagai wilayah juga dilihat sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional.

Ketahanan air dianggap sebagai aspek penting untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat.

Lalu, pemberdayaan masyarakat. Program ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya air, sehingga mereka dapat lebih mandiri dalam mencukupi keperluan air bersih di daerah mereka.

Disinggung soal progres pembangunan sumur bor air bersih di Rokan Hilir, Danrem mengatakan, pengeboran titik air kedalaman 300 meter sudah 100 persen.

Kemudian pembuatan tower bak penampungan air sudah 25 persen dan pembuatan tempat pengembalian air bersih nol persen.

Ketua Baznas Provinsi Riau Masriadi Hasan menyatakan, ketika pertama kali mendengar rencana kerja sama ini pihaknya langsung tertarik. Menurutnya program ini sangat bagus untuk kemaslahatan umat.

"Semoga program ini dapat berjalan baik, sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat," lanjutnya.

Kita berharap kerja sama ini seperti sumur bor ini bisa memberi manfaat besar masyarakat yang sebagian besar memerlukan.

"Jadi yang memerlukannya hanya di satu lokasi ini. Masih banyak kawasan lain yang memerlukan hal yang sama. Kita berharap bila mampu bisa melakukan kerja sama lagi," katanya.


 
.:: Home | Politik | Peristiwa | Ekbis | Lingkungan | Sport | Hukum | Kesehatan | Iptek | Foto | Galeri | Index ::.
Copyright 2011-2020 RiauKita.com, All Rights Reserved | Redaksi | Info Iklan | Disclaimer Reserved Powered By www.riaukita.com